Rembug Jagong Gagas Toleransi Antarumat Beragama di Purworejo

By Administrator 15 Sep 2025, 11:00:37 WIB Kegiatan
Rembug Jagong Gagas Toleransi Antarumat Beragama di Purworejo

Keterangan Gambar : Rembug Jagong Gagas Toleransi Antarumat Beragama di Purworejo


Purworejo – Aula Balai Desa Kemanukan, Kecamatan Bagelen, menjadi ruang dialog lintas agama dan budaya dalam kegiatan Rembug Jagong Nggagas Toleransi Antar Umat Beragama dan Budaya, Sabtu (13/9/2025). Forum ini digelar Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Purworejo.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekban Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Drs. Muhammad Agung Hikmati, M.Si., Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Fraksi Golkar Imam Purnomo, S.E., Akt., perwakilan Kesbangpol Purworejo, Kepala Desa Kemanukan Nur Wijiyanto, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, serta karang taruna setempat.

Dalam sambutan yang dibacakan Sekban, ditegaskan bahwa Jawa Tengah adalah miniatur Indonesia dengan keragaman agama, budaya, dan tradisi yang menjadi kekuatan bangsa. Namun, tantangan zaman, derasnya arus informasi, hingga dinamika sosial-ekonomi kerap menimbulkan potensi gesekan. “Melalui forum ini kita diajak duduk bersama, bertukar pikiran, dan menggagas upaya nyata memperkuat toleransi,” ujarnya.

Forum ini menghadirkan dua materi utama. Anggota DPRD Jateng, Imam Purnomo, menyoroti pentingnya sinergi pemerintah dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam menjaga persatuan bangsa sejak keluarnya SKB Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Tahun 1969.

Sementara itu, Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kesbangpol Purworejo, Lilik Setiyawan, M.M., membawakan materi tentang Harmonisasi Toleransi: Transformasi Pemikiran Menuju Perdamaian Sosial di Jawa Tengah. Ia menekankan bahwa toleransi dan harmonisasi adalah dua sisi yang saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat inklusif, adil, dan damai.

Isu-isu strategis seperti pendirian rumah ibadat, intoleransi, ujaran kebencian di media, serta radikalisme menjadi perhatian serius dalam forum ini. Peserta diharapkan mampu melahirkan gagasan konstruktif yang dapat diimplementasikan di tingkat komunitas maupun lintas generasi.

Kegiatan ini ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjadikan keberagaman bukan sekadar realitas sosial, melainkan kekuatan dalam membangun Jawa Tengah yang damai, rukun, dan berdaya saing.