- Upacara Ziarah Nasional Peringati HUT Ke-80 TNI di TMP Projo Handoko Loyo Berlangsung Khidmat
- Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Kasus Keracunan MBG, Pemkab Purworejo Lakukan Evaluasi Total Dapur Program Makan Bergizi
- KPU Purworejo Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan Triwulan III 2025
- Sosialisasi Pendidikan Politik di SMK Patriot Pituruh Tanamkan Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda
- Rakor Program Makan Bergizi di Purworejo, Wabup Tekankan Sinergi dan Keamanan Pangan
- Forkopimda dan Ribuan Warga Hadiri Maulid Nabi di Purworejo
- Bawaslu Purworejo Gelar Rakor Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Triwulan III 2025
- Sosialisasi Pendidikan Politik di SMA N 11 Butuh: Bekali Siswa Wawasan Politik, Bahaya Narkoba, hingga Kesehatan Remaja
- Rakor P4GN Purworejo Ungkap Fakta Mengkhawatirkan, Anak Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba
- Jalan Sehat MWCNU Loano, Wujud Syukur atas Tuntasnya Pembelian Tanah Dan Pembangunan Gedung
Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Kasus Keracunan MBG, Pemkab Purworejo Lakukan Evaluasi Total Dapur Program Makan Bergizi

Keterangan Gambar : Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Kasus Keracunan MBG, Pemkab Purworejo
Purworejo, 3 Oktober 2025 – Pemerintah Kabupaten Purworejo
menggelar rapat koordinasi dan tindak lanjut terkait kejadian keracunan
makanan dalam Program Makan Bergizi (MBG) yang terjadi di Kecamatan
Purwodadi. Rapat berlangsung di Dalem Agung Pendopo Purworejo
pukul 14.50–16.00 WIB, dipimpin langsung oleh Bupati Purworejo Hj. Yuli
Hastuti, S.H., dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pejabat OPD,
serta Satgas MBG.
Dalam rapat tersebut dibahas kronologi, penanganan korban, dan
langkah evaluasi menyeluruh terhadap dapur MBG guna mencegah kejadian
serupa terulang. Bupati Yuli Hastuti menyampaikan keprihatinan mendalam atas
insiden yang menimpa lebih dari seratus siswa di Purwodadi. “Dapur MBG yang
terlibat akan dihentikan sementara. Kami minta seluruh kepala desa agar segera
membawa anak-anak yang sakit ke fasilitas kesehatan,” tegasnya.
Pj Sekda dr. Tolkha Amarudin melaporkan, hingga saat ini
tercatat 127 siswa mengalami gejala keracunan, dengan beberapa
dirawat di RSUD Tjitrowardojo, RS Tjokronegoro, dan Puskesmas sekitar.
Berdasarkan analisis awal, gejala muncul setelah konsumsi menu MBG tanggal 2
Oktober 2025.
Perwakilan BGN, Budi Waluyo, menjelaskan bahwa dapur MBG
Purwosari sementara dihentikan operasionalnya dan sedang
dilakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan. Ia juga
menegaskan akan menambah klausul baru dalam MoU dengan sekolah untuk menjamin
higienitas makanan.
Sementara itu, Wakil Bupati Dion Agasi Setiabudi menyoroti
lemahnya pengawasan dapur MBG. “Kami temukan beberapa dapur tidak memenuhi
standar kebersihan. Evaluasi total dan sertifikasi ulang harus dilakukan,”
ujarnya.
Hal senada disampaikan Kapolres AKBP Andry Agustiano dan Dandim
Letkol Inf Imam Purwoko, yang menegaskan pentingnya penghentian
sementara seluruh dapur yang belum tersertifikasi untuk memastikan keamanan
pangan bagi siswa.
Kajari Purworejo Hasnadirah, S.H., M.H. menambahkan
perlunya pengawasan ketat terhadap pengolahan bahan makanan dan pengelolaan
limbah dapur MBG. Sedangkan Wakil Ketua DPRD Rohman, S.Sos.
meminta agar Satgas MBG meningkatkan kontrol dan pengawasan rutin di lapangan.
Rapat yang berlangsung kondusif itu menghasilkan kesepakatan untuk melakukan
evaluasi menyeluruh terhadap seluruh dapur MBG di Purworejo,
memperketat pengawasan mutu makanan, serta memperkuat koordinasi lintas
instansi.
Sebagai tindak lanjut, rapat lanjutan dijadwalkan pada 4 Oktober
2025 di Ruang Rapat Arahiwang, dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan untuk memastikan program MBG tetap berjalan aman dan berkualitas
bagi para siswa.