- Rakor Program Makan Bergizi di Purworejo, Wabup Tekankan Sinergi dan Keamanan Pangan
- Forkopimda dan Ribuan Warga Hadiri Maulid Nabi di Purworejo
- Bawaslu Purworejo Gelar Rakor Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Triwulan III 2025
- Sosialisasi Pendidikan Politik di SMA N 11 Butuh: Bekali Siswa Wawasan Politik, Bahaya Narkoba, hingga Kesehatan Remaja
- Rakor P4GN Purworejo Ungkap Fakta Mengkhawatirkan, Anak Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba
- Jalan Sehat MWCNU Loano, Wujud Syukur atas Tuntasnya Pembelian Tanah Dan Pembangunan Gedung
- PP Polri dan Dian Kemala Purworejo Peringati HUT ke-26, Perkuat Sinergi dengan Polri Aktif
- Purworejo Open 2025 Resmi Dibuka, 214 Peserta Ramaikan Kejuaraan Balap Sepeda
- Kesbangpol Hadiri Pembukaan Agro Fest 2025 Kabupaten Purworejo
- Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Kaum Perempuan
Rakor Program Makan Bergizi di Purworejo, Wabup Tekankan Sinergi dan Keamanan Pangan

Keterangan Gambar : Rakor Program Makan Bergizi di Purworejo
Purworejo – Pemerintah Kabupaten Purworejo
menggelar Rapat Koordinasi Program Makan Bergizi (MBG) pada Rabu (1/10/2025) di
Ruang Otonom Setda Purworejo. Rapat dipimpin Wakil Bupati Dion Agasi Setiabudi,
S.Ikom., M.Si, dan dihadiri sekitar 35 peserta dari Forkopimda, OPD terkait,
serta perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Purworejo
menegaskan pentingnya sinergi antar-stakeholder untuk menyukseskan program MBG
yang merupakan arahan Presiden RI. Program ini ditujukan untuk meningkatkan
gizi anak sekolah, balita, hingga ibu hamil, sekaligus membantu perekonomian
rakyat. Ia menekankan aspek keamanan pangan agar tidak ada kasus keracunan di
sekolah serta perlunya komunikasi publik dan pemahaman SOP darurat di setiap
satuan pendidikan.
Berdasarkan data awal, jumlah penerima manfaat
MBG di Purworejo diperkirakan mencapai 205.151 orang yang tersebar di 16
kecamatan. Saat ini, baru 19 dapur Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang
sudah beroperasi, sementara sisanya masih dalam tahap pembangunan dan persiapan
operasional.
Sejumlah isu mengemuka dalam rapat, mulai dari
keterlambatan realisasi mitra, minimnya keterlibatan koperasi/BUMDes sebagai
pemasok bahan pangan, hingga perlunya pemetaan geospasial penerima manfaat.
Inspektorat ditunjuk sebagai koordinator monitoring dan evaluasi, sedangkan
Kodim 0708 dan Polres Purworejo siap mendukung pengawasan di lapangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya
penurunan pengeluaran keluarga penerima manfaat hingga 20% setelah program
berjalan. Namun, masih ditemukan potensi kekurangan bahan baku tertentu,
terutama sayuran, sehingga perlu antisipasi sejak dini.
Dengan koordinasi lintas sektor yang lebih kuat,
Program MBG diharapkan dapat segera berjalan optimal dan memberikan manfaat
nyata bagi peningkatan gizi masyarakat Purworejo.