- Sosialisasi Pendidikan Politik di SMA N 11 Butuh: Bekali Siswa Wawasan Politik, Bahaya Narkoba, hingga Kesehatan Remaja
- Rakor P4GN Purworejo Ungkap Fakta Mengkhawatirkan, Anak Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba
- Jalan Sehat MWCNU Loano, Wujud Syukur atas Tuntasnya Pembelian Tanah Dan Pembangunan Gedung
- PP Polri dan Dian Kemala Purworejo Peringati HUT ke-26, Perkuat Sinergi dengan Polri Aktif
- Purworejo Open 2025 Resmi Dibuka, 214 Peserta Ramaikan Kejuaraan Balap Sepeda
- Kesbangpol Hadiri Pembukaan Agro Fest 2025 Kabupaten Purworejo
- Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Kaum Perempuan
- Pemkab Purworejo Monitoring Dana Hibah untuk PDA, Pastikan Sesuai Aturan
- Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kabupaten Purworejo
- Studi Tiru BAZNAS Kabupaten Purworejo Ke BAZNAS Kab. Banyumas
Rakor P4GN Purworejo Ungkap Fakta Mengkhawatirkan, Anak Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Keterangan Gambar : Rakor P4GN Purworejo
Purworejo – Ancaman narkoba kini kian nyata menyasar generasi muda di Purworejo. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Terpadu Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) yang digelar Badan Kesbangpol Purworejo, Senin (29/9/2025) di Ruang Rapat Garuda.
Rapat yang dipimpin Plt Kaban Kesbangpol, Agus
Widiyanto, dihadiri berbagai unsur terkait, mulai dari BNN, Polres, Kodim 0708,
Kemenag, OPD teknis hingga perwakilan sekolah. Setidaknya 25 peserta mengikuti
kegiatan strategis tersebut.
Dalam paparannya, Agus Widiyanto membeberkan
hasil skrining di salah satu sekolah yang mengejutkan. Beberapa siswa
terindikasi menggunakan narkoba sehingga perlu segera ditangani bersama. Ia
menekankan pentingnya pendampingan, solusi, serta langkah preventif agar
penyalahgunaan narkoba tidak meluas.
Kepala BNN Kabupaten Magelang, Santi L,
menambahkan bahwa hasil tes urine memang menunjukkan adanya anak yang positif
menggunakan amfetamin. Fenomena ini disebut sebagai tren baru yang harus
diantisipasi serius dengan asesmen lanjutan, rehabilitasi, serta penetapan
Puskesmas sebagai institusi wajib lapor (IPWL).
Dinas Kesehatan juga menyoroti maraknya
penyalahgunaan obat flu dan batuk, sementara pihak kecamatan bahkan menemukan
kasus siswa SMP yang mengaku menjual barang terkait narkoba. Sejumlah sekolah,
seperti SMK 1 Purworejo, menggarisbawahi pentingnya peran keluarga dalam
membentengi anak dari kenakalan remaja.
Kemenag mendorong penerapan tes narkoba berkala
serta pemasangan tanda Sekolah/Madrasah Bebas Narkoba. Sementara itu,
Polres mengungkap bahwa peredaran narkoba di Purworejo diduga berasal dari
Kebumen melalui sistem COD.
Rakor menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat
sinergi lintas sektor, mulai dari edukasi, pengawasan, rehabilitasi hingga
tindakan hukum. Semua pihak menegaskan bahwa perang melawan narkoba harus
dimulai dari kesadaran bersama, melibatkan sekolah, keluarga, pemerintah, dan
masyarakat.