Rakor P4GN Purworejo Ungkap Fakta Mengkhawatirkan, Anak Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

By Administrator 30 Sep 2025, 15:14:58 WIB Kegiatan
Rakor P4GN Purworejo Ungkap Fakta Mengkhawatirkan, Anak Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Keterangan Gambar : Rakor P4GN Purworejo


Purworejo – Ancaman narkoba kini kian nyata menyasar generasi muda di Purworejo. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Terpadu Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) yang digelar Badan Kesbangpol Purworejo, Senin (29/9/2025) di Ruang Rapat Garuda.

Rapat yang dipimpin Plt Kaban Kesbangpol, Agus Widiyanto, dihadiri berbagai unsur terkait, mulai dari BNN, Polres, Kodim 0708, Kemenag, OPD teknis hingga perwakilan sekolah. Setidaknya 25 peserta mengikuti kegiatan strategis tersebut.

Dalam paparannya, Agus Widiyanto membeberkan hasil skrining di salah satu sekolah yang mengejutkan. Beberapa siswa terindikasi menggunakan narkoba sehingga perlu segera ditangani bersama. Ia menekankan pentingnya pendampingan, solusi, serta langkah preventif agar penyalahgunaan narkoba tidak meluas.

Kepala BNN Kabupaten Magelang, Santi L, menambahkan bahwa hasil tes urine memang menunjukkan adanya anak yang positif menggunakan amfetamin. Fenomena ini disebut sebagai tren baru yang harus diantisipasi serius dengan asesmen lanjutan, rehabilitasi, serta penetapan Puskesmas sebagai institusi wajib lapor (IPWL).

Dinas Kesehatan juga menyoroti maraknya penyalahgunaan obat flu dan batuk, sementara pihak kecamatan bahkan menemukan kasus siswa SMP yang mengaku menjual barang terkait narkoba. Sejumlah sekolah, seperti SMK 1 Purworejo, menggarisbawahi pentingnya peran keluarga dalam membentengi anak dari kenakalan remaja.

Kemenag mendorong penerapan tes narkoba berkala serta pemasangan tanda Sekolah/Madrasah Bebas Narkoba. Sementara itu, Polres mengungkap bahwa peredaran narkoba di Purworejo diduga berasal dari Kebumen melalui sistem COD.

Rakor menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sinergi lintas sektor, mulai dari edukasi, pengawasan, rehabilitasi hingga tindakan hukum. Semua pihak menegaskan bahwa perang melawan narkoba harus dimulai dari kesadaran bersama, melibatkan sekolah, keluarga, pemerintah, dan masyarakat.